Remang senja berlabuh di ufuk sana
malam kian memunculkan wajah
aku tetap duduk bertinggu di sini
menatap cermin bingkai usang kian sompek
jari lembut menari-nari di pipi
turun ke pangkal leher
berhenti sejenak di dada
rasa.rasa degupan irama jantung
satu roh, punyai dua jiwa
personaliti yang buat aku gelisah
buat aku takut dengan dunia
aku sendiri gentar dengan diri aku
punyai dua watak harian yang berbeda rupa
tapi aku ini rohnya satu
tika fajar terbit esok
aku bangkit
melihat awan lepas
memikir kemana arah tuju watak dua aku ini.
siapa aku?
jasad satu, roh satu, wataknya dua.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan